Transformasi Komunikasi memiliki posisi penting dalam eksistensi organisasi dewasa ini. Dalam bisnis otomotif, transformasi komunikasi memainkan peran kunci dalam membentuk citra merek, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan memungkinkan adaptasi yang lebih cepat terhadap lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.
Demikian disampaikan SPV Toyota Pekanbaru Ahmad Ramlan, dalam presentasintya di hadapan mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau dalam acara Praktisi Mengajar di ruang teater Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau, Jumat (31/5/2024). Acara ini dihadir juga oleh Ketua Prodi Ilmu Komunikasi M. Badri, Chief Marketing Officer Cakaplah.com Kholik Aprianto, dan dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Organisasi Mustafa.
Pria yang akrab disapa Alan ini menyampaikan bahwa wujud dari transformasi komunikasi terlihat dari pemasaran digital, kolaborasi dan kemitraan, edukasi konsumen, dan respon terhadap perubahan pasar. Menurutnya transformasi komunikasi terjadi karena ada perubahan perilaku konsumen antara lain; pertama, peningkatan permintaan akan mobilitas pribadi: Meskipun ada tren penggunaan transportasi umum dan berbagi mobil, masih ada permintaan yang kuat untuk mobilitas pribadi. Konsumen mungkin lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi untuk kenyamanan dan fleksibilitas. Kedua, kesadaran lingkungan: Semakin banyak konsumen yang peduli akan dampak lingkungan, sehingga meningkatkan permintaan akan mobil ramah lingkungan, seperti mobil listrik atau hibrida. Ini mempengaruhi strategi produk perusahaan otomotif.
Ketiga, Perubahan dalam Preferensi Merek: Konsumen mungkin lebih cenderung memilih merek yang memiliki reputasi yang kuat untuk kualitas, keandalan, dan inovasi. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana merek otomotif bersaing di pasar. Keempat, pengaruh Teknologi dan Konektivitas: Konsumen semakin mengharapkan fitur-fitur teknologi canggih dalam mobil mereka, seperti konektivitas internet, sistem hiburan yang terintegrasi, dan keamanan pintar. Hal ini mempengaruhi desain dan pengembangan produk oleh perusahaan otomotif. Kelima, pembelian secara Online Adopsi pembelian online semakin meningkat, termasuk pembelian mobil. Konsumen dapat melakukan penelitian, perbandingan, dan pembelian mobil secara online, mempengaruhi bagaimana perusahaan otomotif berinteraksi dengan konsumen.
“Perubahan ini mendorong tren industri menuju kendaraan listrik dan hibrida terus berkembang karena perubahan regulasi, peningkatan infrastruktur pengisian daya, dan kesadaran lingkungan yang meningkat.”
Pada kesempatan itu Alan juga menyampaikan bahwa pihaknya harus merespon situasi untuk tetap eksis di tengah persaingan otomotif saat ini. Toyota memilki budaya sering kali dikenal dengan istilah “Toyota Way” atau “Toyota Production System” (TPS), yang berakar dari sejarah panjang perusahaan dan nilai-nilai inti yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Berikut adalah beberapa ciri khas budaya organisasi Toyota: Pertama Kaizen (Continuous Improvement): berarti perbaikan terus-menerus. Toyota percaya bahwa setiap orang, dari pekerja pabrik hingga manajemen tingkat atas, memiliki tanggung jawab untuk terus mencari cara untuk meningkatkan proses, produk, dan layanan. “Pasar otomotif sering kali sangat kompetitif, dengan banyak merek mobil yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Persaingan yang ketat dapat membuat sulit bagi merek untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka. Maka komunikasi organisasi memegang peran kunci bagaiamana menjalin komunikasi dengan karyawan, sistem yang dipakai, reward and punishment yang jelas, sehingga nilai-nilai perusahaan dan tujuan dapat dicapai dengan maksimal.
“Keterlibatan Karyawan: Komunikasi yang baik memungkinkan karyawan merasa didengar, dihargai, dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan serta motivasi untuk memberikan kontribusi yang lebih besar.”
Sementara itu Kholik Aprianto selaku Chief Marketing Officer Cakaplah menyampaikan bahwa perubahan yang terjadi di dunia komunikasi mau tidak mau mengharuskan semua perusahaan termasuk perusahaan media harus mampu beradaptasi dengan baik. Cakaplah yang dulu hanya sebuah situs berita kini terus bertransformasi menghadapi persaingan di era global dengan memperkuat media sosial. Dalam diskusi yang penuh wawasan tersebut, para peserta diajak untuk memahami peran penting transformasi komunikasi organisasi dalam menghadapi tantangan persaingan di era digital yang terus berkembang. Kholik berharap dengan adanya kegiatan tersebut menjadi sarana berharga bagi mahasiswa dan praktek komunikasi untuk mendapatkan wawasan yang relevan dan terkini dalam menghadapi dinamika industri di masa depan setelah lulus dari jenjang perkuliahan. “Kita berharap para mahasiswa semester 4 ini dapat gambaran bagaimana menghadapi dunia kerja setelah lulus dari kampus ini,” harapnya. Lebih lanjut disampaikannya, acara tersebut memperkuat hubungan antara teori dan praktik. Para peserta diharapkan dapat memperoleh wawasan baru yang dapat diterapkan dalam lingkungan kerja mereka di masa depan.
“Transformasi komunikasi organisasi menjadi landasan utama dalam menjawab dinamika industri yang cepat berubah. Dengan mengadopsi strategi komunikasi yang efektif, perusahaan dan organisasi dapat memperkuat posisi mereka di pasar yang kompetitif dalam dunia kerja,” ungkapnya.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi M Badri menyambut baik acara ini. Menurutnya acara ini merupakan sesuatu yang baru dan dapat membuka wawasan mahasiswa tentang bagaimana dunia komunikasi hari ini di dunia industri. “Kami mengucapkan terima kasih atas kehadira para praktisi hari ini yang sudah sudi untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa. Ke depan kita berharap kerjasama seperti ini akan dapat dilanjutkan dan ditingkatkan lagi.” (Mustafa)