Rabiatul Adawiyah, Perpaduan Penyiar Radio dan Penulis Konten

Kisah inspiratif seorang individu yang berhasil mencapai karier dengan cukup menarik. Melalui perjuangan dan ketekunan, Rabiatul Adawiyah, alumni Prodi Ilmu Komunikasi FDK UIN Suska Riau telah mengubah mimpi menjadi kenyataan.

Atul, begitu dia biasa disapa, merupakan seorang penyiar RRI Pekanbaru. Ia telah menunjukkan semangat dan dedikasi untuk meraih kesuksesan dalam bidang penyiaran. Dari awal, Atul memang memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi penyiar. Bahkan semasa kuliah, ia aktif di organisasi penyiaran kampus Suska FM.

“Iya, saya memang dari dulu ingin bekerja di media. Karena pada saat kuliah saya ikut organisasi radio kampus dan sejak saat itu ingin menjadikan penyiar sebagai profesi saya,” katanya saat diwawancarai pada Jum’at (23/6/2023).

Atul telah meniti karier penyiar di RRI Pekanbaru sejak tahun 2021. Selain menjadi penyiar, dia juga seorang penulis konten di perusahan cloud provider IDCloudHost. Dia telah menjalani profesi penulis konten di perusahaan itu sejak tahun 2022.

“Penulis konten sebenarnya tidak menjadi cita cita saya. Akan tetapi karena basic saya dalam bidang jurnalistik, sehingga saya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk terjun dalam bidang content writer,” ujarnya.

Atul menyebut, karena dirinya suka berkomunikasi secara aktif dan bertemu banyak orang menjadi salah satu motivasi untuk terjun ke dunia penyiaran. Sementara di dunia kepenulisan, ia ingin menerapkan skill menulis yang didapatnya selama kuliah. Karena menurutnya kedua bidang itu memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan terus mengalami perkembangan.

Meski demikian, perjalanan untuk mencapai karier tersebut tidaklah mudah. Atul menyebut ada banyak rintangan yang mesti dihadapinya. Dalam dunia penyiaran misalnya, dia mengungkapkan tantangan terbesar adalah soal mood yang acap kali berubah. Dia juga dituntut untuk up to date terhadap info terkini serta memberi suasana menyenangkan dan informatif kepada audience.

Sementara, tantangan yang dihadapi saat menjadi penulis konten yaitu mengalami burn out dan kehilangan ide untuk membuat sebuah tulisan.”Tentunya sampai saat ini saya masih merasakan tantangan dalam merintis karir saya baik itu menjadi seorang penyiar maupun penulis konten,” katanya.

Kendati begitu, Atul menyebut ada beberapa tips yang biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satunya, dengan menerapkan nilai-nilai seorang penyiar ketika sedang siaran serta mengonsumsi makanan kesukaan untuk mengatasi mood.

“Jika suasana siaran yang saya bawakan tidak asyik, saya berusaha untuk mencari topik yang menarik untuk disebarkan kepada pendengar dengan gaya khas siaran saya,” katanya.

Jika mengalami burn out saat akan menulis, ia memilih untuk berhenti sejenak dan melakukan aktivitas seperti olahraga kecil diruang kerja atau mendengarkan musik kesukaan saya. “Jika saya kehilangan ide untuk menulis sebuah topik, saya akan bertanya kepada beberapa rekan kerja topik apa yang cocok untuk saya tulis,” pungkasnya. (Rep: Mhd. Rizki)

About adminkomunikasi

Check Also

Ketum IKA UIN Suska Riau Abdul Wahid Roadshow ke Bengkalis, Rangkul Alumni di Negeri Junjungan

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau Abdul Wahid melakukan roadshow ke …

Leave a Reply